Senin, 12 November 2018

Tugas Orang Tua

The 3 PARENTING STYLES
(Tiga cara mempengaruhi anak-anak anda)

Sebut saja namanya Rudy, seorang teman kuliah saya, yang sekarang bekerja di sebuah perusahaan asing, Pagi itu kami sarapan di sebuah warung di daerah Blok M. Sambil bercerita mengenang tentang cerita masa lalu, kemudian dia mengeluh tentang anaknya. Anaknya ini ternyata kurang berprestasi di sekolahnya. Dan setiap kali dikasih tahu disuruh belajar, anaknya tidak mau menurut. Rudy sangat mengkhawatirkan masa depan anaknya, dan bingung bagaimana memberitahu anaknya untuk belajar dan mempersiapkan masa depan.

Menjadi orang tua, sebenarnya adalah juga menjadi leader. Anda menjadi leader untuk anak-anak anda. Dan seperti seorang leader jaman NOW, sekarang ini memang sulit sekali memerintah kepada seseorang (apakah itu anak buah anda di kantor atau anak kandung anda di rumah).
Ini bukan lagi jaman perang revolusi, di mana kalau komandan menyuruh prajurit lompat ke jurang, prajurit akan segera menuruti perintah komandan.

Apa yang terjadi dengan Rudy? Rudy tidak bisa lagi memerintahkan anaknya untuk belajar. Rudy tidak bisa lagi memaksa anaknya untuk belajar. Kalaupun Rudy memaksa anaknya, kemudian anaknya masuk kamar dan tidak belajar juga, Rudy mau ngapain? Atau kalaupun Rudy menungguin anaknya , duduk di sebelahnya, dan anaknya tidak belajar dengan sepenuh hati, dan pelajarannya tetap tidak masuk ke otak anaknya, Rudy mau ngapain?

Jaman sudah berganti, ini jaman digital, ini jaman K-Pop, ini jaman NOW, di mana kalau anak buah (atau anak kandung) anda, tidak mengerti “mengapa” mereka harus melakukan sesuatu, mereka tidak akan pernah menjalankannya.
Simon Sinek, seorang guru management terkenal (speechnya menjadi salah satu speech paling popular di TED Talk), menyarankan bahwa sebagai seorang leader, we always have to “START WITH WHY”. Artinya bahwa kita harus menjelaskan dulu semuanya dengan “mengapa” mereka harus melakukannya.
Simon bahkan menyarankan agar kita …

a) Memulai dengan “WHY” (mengapa kita melakukan sesuatu)
b) melanjutkan “HOW” (bagaimana kita melakukan sesuatu)
c) dan hanya setelah melakukan kedua hal di atas, maka kita bisa menjelaskan the “WHAT” (apa yang harus dikerjakan)

Lihat urut-urutannya! Memang agak panjang. Tetapi kalau kita menjelaskan dengan urutan itu, maka mereka akan melakukannya dengan sepenuh hati. Padahal banyak leader (atau orang tua), yang karena sibuk atau tidak punya waktu atau malas menjelaskan, seringkali hanya mengatakan “apa yang harus dilakukan”. Kita hidup pada jaman “Nike culture” … just do it!
Padahal itu mungkin bukan metode paling tepat. Dan itulah mengapa banyak leader yang gagal mempengaruhi anak buahnya dan banyak orang tua yang gagal mempengaruhi (influencing) anak-anak kandungnya!

Sekarang kita kembali ke teman saya Rudy, yang mengalami kesulitan untuk mempengaruhi anaknya untuk belajar. Rudy mestinya belajar dari seorang tukang kayu (handyman) yang mempunyai banyak tool (alat) untuk menyelesaikan masalah yang berbeda. Seorang handyman akan datang ke rumah anda dengan membawa banyak alat untuk memperbaiki rumah (palu, gergaji, obeng, kunci Inggris, tang …dll). Jadi untuk permasalahan yang berbeda, tukang kayu akan menggunakan alat yang berbeda. Bayangkan apabila si tukang kayu hanya mempunyai palu. Semua masalah akan diselesaikan dengan palu, gak bisa begitu kan? Nanti pecah semua kaca-kaca di rumah itu.
Anda tertawa? Padahal mungkin saja sebagai orang tua kita melakukan hal itu. Ada orang tua yang hanya punya satu style untuk mempengaruhi anaknya ….
⁃ Ada orang tua yang hanya bisa memarahi anaknya … (kayaknya anaknya salah terus)
⁃ Ada orang tua yang hanya bisa sayang-sayang kepada anak (tidak perna memarahi anaknya)
⁃ Ada orang tua yang hanya bisa menyuruh belajar (tanpa pernah memberikan contoh)
⁃ Ada orang tua yang hanya bisa memberi uang (sepertinya semua masalah beres dengan uang)

Intinya, banyak orang tua yang hanya mempunyai satu style of influencing. Padahal mestinya seperti tukang kayu, mereka harus mempunyai banyak alat, mempunyai banyak cara (style) untuk mempengaruhi anak-anak mereka.
Agar mereka bisa menggunakan cara yang tepat pada situasi yang tepat!

Nah, terus apa saja yang style yang bisa dipergukanan sebagai orang tua?
Lets make it simple. Kita akan membahas 3 style yang kita bisa pergunakan …
A) PARENTS AS TEACHER (Orang Tua sebagai Guru)
B) PARENTS AS COACH (Orang Tua sebagai Coach/Pelatih)
C) PARENTS AS FRIEND (Orang Tua sebagai Teman/Sahabat)

Pembahasan selanjutnya akan dibahas di Seminar "Hypnotherapy for Children"

Seminar ini hanya untuk 100 peserta

Salam
#kaimuddinrani
#hypnotherapyforchildren
#hipnoterapiklinisbogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar