Sabtu, 25 November 2017

Suku Dayak

*Pemimpin suku Dayak keturunan Jerman yang bisa 13 bahasa asing  masuk Islam?.*
 
Saat ini suku Dayak di Kalimantan banyak yang masuk Islam. Di daerah Tanjung Bunga, ada 540  mualaf. Di daerah Pahauman, ada pemimpin suku Dayak yang menjadi mualaf. Bahkan ada empat desa yang dihuni oleh suku Dayak masuk Islam secara serempak dan sekarang desa tersebut menjadi pusat mualaf.
 
Sekarang mari kita mengenal lebih jauh suku Dayak Iban.
 
Suku Dayak Iban hidup di rimba, bukan di hutan. Apa bedanya hutan dengan rimba?
 
Hutan berisi tanaman yang ditanam oleh orang seperti hutan jati, hutan karet, dan sejenisnya. Sementara rimba adalah lokasi yang lebih dalam lagi, dimana pohon yang terdapat disitu masih pohon asli dengan ukuran raksasa. Saat ini suku Dayak Iban dipimpin oleh *Karl Woun Muller*, keturunan Dayak dan Jerman asli.  Karl membawahi 5.000 KK atau sekitar 30.000 orang.
 
Karl tidak pernah bersekolah tapi dia menguasai 13 bahasa asing, diantaranya bahasa Inggris, Jerman, Rusia, dll. Belum lama ini Karl masuk Islam. Perjuangannya untuk mempelajari Islam sangat luar biasa. Dia rela berjalan kaki dari tempat tinggalnya (di lereng pegunungan) ke kota Pontianak selama 22 hari hanya demi bisa belajar Islam lebih lanjut.
 
Saat ini Karl berada di Ciracas Jakarta Timur dalam bimbingan Yayasan Baitul Maqdis. Hanya 4 jam waktu yang diperlukan oleh Karl untuk belajar Iqra. Dan bahkan saat ini Karl sedang berusaha menerjemahkan Al Quran ke Bahasa Dayak (saat ini ia sudah menguasai Bahasa Arab).  Karl berharap setelah menguasai Islam dan terutama menguasai Al Quran, Karl bisa kembali ke rimba dan mengajarkan Islam kepada warga yang dipimpinnya.
 
Saudaraku yang kucintai karena Allah….
_Dibutuhkan banyak Ustadz untuk mengajarkan Islam kepada saudara mualaf kita di Dayak...._
_Diperlukan banyak dana untuk mengirim Ustadz ke pelosok-pelosok rimba Kalimantan....._
 
Bayangkan jika 50% saja anak buah Karl masuk Islam, berarti ada 15.000 mualaf!
Bayangkan betapa *besar pahala kita* jika kita *turut andil* dalam  proyek akhirat ini.
Tidakkah kita ingin memperoleh unta merah hadiah langsung dari Allah SWT?
_"Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta-unta merah.”_ (HR. Bukhari no. 2942 dan Muslim no. 2406, dari Sahl bin Sa’ad)
 
Unta merah adalah lambang kekayaan orang Arab saat itu. Hadits diatas menunjukkan bahwa usaha menyampaikan hidayah Islam kepada seseorang adalah sesuatu yang amat besar nilainya di sisi Allah SWT, lebih baik dari dunia dan segala isinya.
 
 
Mari kita dukung proyek ini dengan berdonasi melalui:
*Bank Syariah Mandiri*
Nomor rekening: *701.5099.369*
Atas nama: *Yayasan Baitul Maqdis*
 
Jika anda ingin mendengarkan penuturan Karl Woun Muller,anda bisa menontonnya di link youtube berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=7_9PCdP66Cw
 
Jika anda ingin mengundang Karl Woun Muller  ke kantor anda, silahkan hubungi Ustadz Widjaja Rahmat di
(021) 877 02 911
 
Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Yayasan Baitul Maqdis, silahkan buka tautan berikut ini:
Website: https://baitulmaqdis.com/
Youtube Channel : Baitul Maqdis Channel (https://www.youtube.com/channel/UCjizdlDRUr0yWAFy5atoXew)
Facebook Page : Baitulmaqdiscom (https://web.facebook.com/BaitulMaqdiscom/?_rdc=1&_rdr)
 
 
 
 
_“If you give someone a good recommendation for a job and they get the job, you will have a share of the good deeds they perform through that job. If they get married because they got a job, you’ll get a share of the blessings. If they have children from getting married, you will have a share. If they help others get out of debt, you will have a share. If they are able to go on Hajj, you will have a share. If they give charity, you will have a share. And so on. When you use your abilities to help your brothers and sisters, your wealth with Allah will continue to multiply”_(Nouman Ali Khan)

_"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."_ (QS Al Baqarah: 261)
 
Sangat indah dan tepat. Begitulah yang dipaparkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya, bahwa ketika Allah menerangkan perumpamaan sebutir biji yang tumbuh menjadi 7 tangkai dan setiap tangkai menghasilkan 100 biji.
 
Perumpamaan ini lebih mengena ke dalam jiwa daripada langsung menyebutkan bahwa 1 kebaikan mendapat ganjaran 700 kali lipat karena disini ada isyarat bahwa amal sholeh seseorang ditumbuhkan Allah sebagaimana Allah menumbuhkan sebutir biji bagi orang yang menanamnya di tanah yang subur, bahkan lebih dari itu.  
 
Sebagaimana diriwayatkan dari Imran bin Hashin dari Rasulullah , beliau bersabda :
 
_"Barangsiapa yang membiayai orang yang sedang berjihad di jalan Allah sedang dia tinggal di rumahnya, maka baginya disetiap dirhamnya 700 dirham pada hari kiamat dan barangsiapa ikut berperang di jalan Allah serta juga menafkahkan hartanya maka baginya pada setiap dirhamnya 700.000 dirham". Kemudian Rasulullah membaca ayat …Wallahu yudhooifu liman yasyaa’… (dan Allah melipatgandakan bagi siapa yang dikehendaki) sesuai keikhlasannyan dalam beramal dan Allah Maha Luas KaruniaNya dan lagi maha Mengetahui”._
 
Bila dalam sebidang tanah terdapat sebuah pohon, lalu benih-benih dari pohon itu jatuh ke tanah dan kemudian menumbuhkan pohon-pohon yang baru, maka sebidang tanah itu bisa menjadi kebun. Kebun yang homogen. Bila sebidang tanah itu ditumbuhi lebih dari satu jenis pohon, maka sebidang tanah itu menjadi kebun yang heterogen.
 
Kalau kita mendengar kata kebun, tentu yang terbayang ada sebidang tanah yang indah,rindang, dan menyenangkan yang terdapat pohon-pohon baik sejenis atau berbagai jenis. Kata kebun yang bercitra indah ini juga digunakan oleh Allah untuk perumpamaan bagi harta yang diinfakkan oleh seorang mukmin di jalan Allah.
 
_"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.”_ (QS Al-Baqarah : 265).
 
Dalam dua ayat yang berdekatan ini Allah menggunakan perumpamaan pohon dan kebun. Perumpamaan yang ‘nyambung’, karena antara pohon dan kebun punya hubungan. Subhanallah…
 
Suatu sedekah yang kita keluarkan ibarat tumbuhan yang akan tumbuh mulai dari benih hingga memiliki tujuh bulir dengan 700 biji tiap bulirnya. Maka jadikanlah sedekah kita itu kebun. Kebun yang homogen, manakala sedekah itu kita rutinkan, dan kebun heterogen manakala kita memiliki lebih dari satu macam sedekah.
 
 
*# Mohon teman-teman berkenan untuk menyebarkan informasi ini kepada yang lain. Semoga Allah memudahkan urusan teman-teman sebagaimana teman-teman memudahkan urusan orang lain ^_^ #*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar