Jumat, 05 Januari 2018

Hidup Lebih Bahagia

HIDUP LEBIH BAHAGIA, TANPA Facebook!

Alhamdulillah bisa kembali bersua lagi di jagat Facebook, setelah 77 hari menahan diri gak posting dan gak sharing apapun. Legaaaa.... perasaannya udah kaya orang yang baru melepas kejombloan dan menikah dengan jodoh impiannya. Ea!  😍

By the way, selama gak FB-an, banyak banget pelajaran penting yang Saya dapat dan tak didapat sebelumnya. Misalnya, waktu yang lebih fleksibel, perasaan hati yang lebih terjaga, kinerja yang lebih produktif, dan kehidupan yang lebih bahagia. Beeeuh...

Eh tapi beneran lho!

Orang yang gak main Facebook selama seminggu ternyata lebih jarang terkena stress dan cenderung bisa ngobrol leluasa dengan keluarganya.
Ini bukan 'katanya', tapi hasil penelitian. Saya pribadi merasakannya, apalagi puasanya bukan seminggu, tapi hampir 3 bulan. Gak posting, gak sharing. Walaupun sesekali puasanya kadang bocor, gatel pengen komen. Haha. Entar diqodho aja deh puasanya...  😅

Jadi, tahukah Anda, sebuah penelitian yang dilakukan Danish Happiness Research Institute, Denmark, menunjukkan, sebanyak 55 persen di antara mereka yang satu minggu rehat dari sosial media merasa stressnya berkurang.

Dalam riset tersebut, peneliti mengikutsertakan 1.900 responden pengguna Facebook. Mereka kemudian membagi peserta dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi akses ke Facebook seperti biasa, sedangkan kelompok kedua dipaksa tidak menyentuh Facebook selama seminggu.

Setelah sepekan, peneliti menemukan sebanyak 55 persen dari mereka yang tidak mengakses Facebook merasa stressnya berkurang. “Mereka yang hidup tanpa media sosial memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi,” kata CEO Happiness Research Institute, Meik Wiking. “Mereka juga tidak begitu kesepian dan lebih mudah bergaul.”

Menurut Wiking, salah satu penyebab yang membuat orang tak bahagia ketika menggunakan sosial media -seperti Facebook- adalah orang tersebut membandingkan dirinya dengan orang lain. Alhasil, sifat baper, gampang panasan, dan iri hati kerapkali muncul pada mereka yang sudah kecanduan Facebook.

Lantas, bagaimana menyikapinya?

Solusinya, jangan buat diri kita kecanduan dan ketergantungan sama Facebook.

Cara 'crazy' Saya, tentu dengan melakukan puasa Facebook seperti kemarin. Banyak kok hikmahnya, misalnya: main sama anak lebih lama, ngobrol sama istri lebih intens, koordinasi sama tim lebih sering, ngeracik strategi bisnis lebih mantap, waktu ngaji lebih longgar, dan masih banyak lagi.

Gimana, berani puasa FB-an kaya saya selama 3 bulan? hehe

Kalaupun gak berani 3 bulan, coba 1 bulan. Gak berani 1 bulan, coba 1 minggu. Gak berani 1 minggu, coba 1 hari. Intinya, rehat dulu aja. Melepas ketergantungan. Saya sih lebih suka menyebutnya "kecanduan". Ya, kecanduan Facebook.

Bangun tidur, stalking Facebook.
Mau tidur, scrolling Facebook.

Nganggur dikit, fesbukan.
Gak nganggur, apalagi.

Ah, bahaya banget, terutama kalau udah bener-bener "nyandu". Harusnya, yang kecanduan itu baca Quran, ngafalin Ayat, dengerin Murottal, dan ikut pengajian. Tapi kita ini kadang suka kebolak-balik, giliran yang berbau duit semangat, pas diajak ningkatin bekal akhirat, eh loyo. Untung sekarang sadar. Dan mulai mikir.

"Tapi kan kang, jualan Saya di Facebook"

Ya gak apa-apa. Saya juga jualannya di Facebook. Sama. Baik yang gratisan, maupun yang berbayar (FB Ads).

Yang salah itu bukan Facebooknya, tapi "kecanduan" kitanya sama Facebook.

Buktinya, tak jarang dari kita yang stalking temennya lebih lama ketimbang sharing ilmunya. Hobinya kepo. Jembol gak bisa berhenti scrolling. Selalu pengen tahu kehidupan dan urusan orang. Parah banget kan ya. Heu

Supaya FB-annya manfaat, nih Saya share tips-tipsnya ya:

1. Alokasikan waktu sehari berapa jam untuk fesbukan. Misal 3 jam. 1 jam buat ngiklan. 1 jam buat balasin komen dan chat. 30 menit buat sharing. 30 menit buat scrolling (nyari ide, bukan kepo). Lebih dari cukup kok, InsyaAllah.

2. Komitmen hanya mengadd atau memfolllow akun-akun yang bervibrasi positif, seperti mereka yang suka sharing ilmu, wawasan, pengalaman, dan pengetahuan. Atau, teman-teman yang memang Anda kenal dan sering berinteraksi dengan Anda. Kalau hobinya ngeluh, debat kusir, dan mancing emosi, unfriend/unfollow aja, bila perlu block. Ingat, emosi itu nular. Termasuk emosi yang muncul dari status-status FB yang Anda baca. Jadi hati-hati.

3. Joinlah di grup-grup edukatif dan bermanfaat, seperti Jago Jualan. Terbukti, udah ada 170.000+ orang yang udah ngeklik http://bit.ly/belajarjagojualan agar bisa belajar. Apalagi sekarang mentornya banyak. Mereka otot berbaginya besar. Posting pun gak melulu jualan. Pure berbagi, tanpa modus.

Terakhir, jangan lupa untuk sering memberikan like, komen, dan share status FB teman-teman Anda yang memang positif. Algoritma FB sekarang ini lagi buruk-buruknya dan gak berpihak banget sama kita yang bermadzhab organik (gratisan), maka satu-satunya cara mendapatkan manfaat banyak dari FB adalah dengan sering berinteraksi. Jangan pelit. Oke?

InsyaAllah, kalau tips-tips di atas Anda praktikkan setiap harinya, hasilnya akan lebih membahagiakan dan membuat hati tenang. Jadi, Anda gak harus baca buku gara-gara Facebook karya Saya di http://BillionaireStore.co.idkalau hanya untuk bisa belajar fesbukan, kecuali ingin mendapatkan hasil yang lebih, silakan.

Gitu kawan-kawan. Kalau mau tetap fesbukan, jangan lupa bahagia. Jangan stress mulu, entar jualannya gak laku-laku dan hutangnya gak lunas-lunas. Hehe

Ingat, bahagia dulu, baru sukses. Jangan dibolak-balik, entar hasilnya kebalik.

Sepakaaaaaaaaaaaaat?  👌

By the way, jangan lupa join channel telegram Saya ya. Klikhttps://t.me/dewaekaprayoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar