Selasa, 17 Juli 2018

Pondok Pesantren

Selamat Kembali ke Pondokmu nak..

Nak... Kembali ayah harus menguatkan hati untuk mengikhlaskan mu untuk kembali ke pondokmu nun jauh disana.
Ayah ingat pesan Kyai mu dulu ," Melepas anak ke pondok seperti mengantar ke pemakaman. Orangtua harus ikhlas,".
Untuk itu, ayah ikhlas menyerahkan dan titipkan engkau di Pondok ini, sekaligus dengan kain kafan mu !.

Ayah tahu nak...
Kehidupan yang engkau jalani dipondokmu sangat berat.
Bangun jam 4 pagi, dan baru tidur lagi jam 10 malam, berkutat dgn ilmu dunia dan ilmu akhirat, nyuci sendiri, makan ala kadarnya, disiplin ketat, hukuman demi hukuman dan sebagainya.
Engkau tidak akan pernah mengalami apa yang teman2 sebayamu lakukan : main ps dan gadget, nonton tv, nongkrong di mall, makan  tidur semaunya, dan berbagai fasilitas serta kesenangan duniawi lainnya.

Anakku..
Lebih baik ayah menangis sekarang karena harus berpisah sementara denganmu, dan melihatmu menjalani beratnya kehidupan di pondok untuk menuntut ilmu agama...,
Dari pada nanti ayah yang meratap dan menyesali, saat melihat engkau kelak hanya mengurus dunia, dan lalai dalam urusan akhirat.

Anakku..cinta lah yang membuat ayah menitipkanmu di pondok.
Karena ayah ingin,  engkau yang akan menjadi pembela orangtua mu di pengadilan Allah nanti.

Dengan belajar disini..
Ayah ingin, suatu saat kelak...tak perlu lagi memanggil ustad, karena cukup engkau sajalah yang mentalqin kami, membungkus kain kafan kami, menjadi Imam yang mensholati jenasah kami, menggotong keranda kami, dan mengadzani kami di liang lahat kami tuk terakhir kalinya.

Jangan khawatirkan duniamu nak.
Yakinlah...saat engkau berjihad dengan menuntut ilmu agamaNYA.., maka Allah SWT pasti akan menjamin kehidupan duniamu.

MAN JADDA WA JADA
(Siapa yang bersungguh2,akan berhasil)
MAN SHOBARO ZAFIRO
(Siapa yang bersabar akan beruntung)
MAN SAARO 'ALAA DARBI WASHOLA
(Siapa yang berjalan dijalur-NYA akan sampai)

Tulisan Ust Rahmat Belitong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar