Jumat, 23 Desember 2016

Toleransi

Habib Muhammad Rizieq Syihab

TOLERANSI

Sebagai wujud toleransi kepada umat Kristiani, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengatakan, umat Islam cukup dengan memberikan kenyamanan bagi mereka dalam beribadah.
 
"Besok umat Kristiani akan melaksakan Natal, biarkan mereka Natal dengan hikmat, biarkan mereka bergembira, biarkan mereka merayakan dengan kebahagiaan mereka sendiri, umat Islam tidak boleh mengganggu".

KIta harus bertoleransi dalam beragama, tetapi kata Habib Rizieq, jangan lupa ada batasan-batasan yang tidak boleh kita langgar.

Dijelaskannya, bahwa Islam mengajarkan toleransi, umat Islam diajarkan oleh Nabi untuk menebarkan rahmat, memberikan kedamaian dan kenyamanan bagi umat diluar Islam.

"Bahkan dalam Alquran ditegaskan, tidak boleh ada paksaan dalam beragama. Tidak boleh orang diluar Islam dipaksa masuk Islam, bahkan tidak boleh kita ancam mereka untuk masuk Islam".

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman; Janganlah kamu sekali-kali mencaci maki orang-orang yang menyembah selain Allah. Tidak boleh kita mencaci agama mereka, itu tidak boleh. "Itulah indahnya Islam".

"Tetapi ada batasan yang tidak boleh dilanggar supaya toleransinya tidak kebablasan. Kita tidak boleh mencampur adukan agama baik syariat maupun akidah, tidak boleh kita mencampurkan antara hak dan batil,"

"Silahkan anda bertoleransi, silahkan anda memberikan kenyamanan buat mereka, tapi jangan coba-coba umat Islam mengikuti perayaan Natal, itu haram!".

Jika yang dimaksud dengan Islam Toleran adalah Islam yang berakhlaqul karimah, sopan dan santun, lembut dan ramah, arif dan bijak, simpatik dan menarik, terhadap muslim mau pun non muslim, maka Islam sejak zaman Nabi SAW sudah Toleran.

Jika yang dimaksud dengan Islam Toleran adalah Islam yang tidak kasar dan keras, tidak ganas dan beringas, tidak bengis dan sadis, dalam menyampaikan Da'wah Islam, maka sekali lagi kita katakan bahwa Islam sejak zaman Nabi SAW sudah Toleran.

Jika yang dimaksud dengan Islam Toleran adalah Islam yang tidak Anti Dialog, baik Lintas Madzhab mau pun Lintas Agama, dan tidak juga Anti Kerjasama dalam kebaikan antar sesama umat manusia, maka sekali lagi dan sekali lagi, kita katakan bahwa Islam sejak zaman Nabi SAW sudah Toleran.

Jika yang dimaksud dengan Islam Toleran adalah Islam yang tidak mudah membid'ahkan atau memfasiqkan, apalagi mengkafirkan sesama muslim, dan tidak juga mencaci maki agama lain, maka sekali lagi dan sekali lagi serta sekali lagi kita katakan bahwa Islam sejak zaman Nabi SAW sudah Toleran.

Namun, jika yang dimaksud dengan Islam Toleran adalah Islam yang mencampurkan adukkan agama, atau mengatakan semua agama sama dan benar, serta meyakini bahwa semua umat beragama pasti akan masuk surga, lalu membenarkan Kawin Beda Agama, dan ikut merayakan Hari Besar semua Agama, lalu berdamai dengan kebathilan dan kemunkaran serta kemusyrikan, maka Islam tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi Toleran dari zaman Nabi SAW hingga Hari Qiyamat.

Dalam rangka menjaga keharmonisan hubungan antar umat manusia, apa pun agamanya, maka Islam telah meletakkan tidak kurang dari 10 (sepuluh) PILAR TOLERANSI, yaitu sebagai berikut :

1. Tidak boleh ada pencampur-adukkan agama Islam dengan agama apa pun.

2. Tidak boleh ada paksaan terhadap siapa pun  untuk masuk ke dalam agama Islam.

3. Kewajiban DA'WAH dengan Hikmah dan Mau'izhoh Hasanah serta Dialog dengan cara terbaik, tanpa melupakan kewajiban HISBAH dengan tegas dan JIHAD dengan keras sesuai aturan Syariat Islam.

4. Tidak ada larangan berbuat baik dan bersikap adil kepada umat agama lain.

5. Tidak ada larangan bermu'amalah dalam urusan sosial ekonomi kemasyarakatan
dengan orang di luar Islam.

6. Tidak ada larangan memanfaatkan tenaga non muslim untuk kemaslahatan umat Islam.

7. Kewajiban Penegakan Keadilan untuk semua umat manusia.

8. Larangan berbuat Zhalim terhadap Manusia mau pun Hewan dan Tumbuhan.

9.Larangan mencaci maki dan mencerca serta menghina dan menodai suatu agama, termasuk mengganggu atau menghalangi ibadah suatu umat beragama.

10. Kewajiban Penegakan Akhlaq Karimah sekali pun dalam situasi perang melawan Kafir.

BATASAN TOLERANSI

Di samping kita perlu mengenal dan memahami 10 (sepuluh) Pilar Toleransi, maka kita harus juga menyoroti Batasan Toleransi yang tidak boleh dilanggar oleh setiap muslim, yaitu :

A. Jangan campur aduk Ibadah / Aqidah, antara lain :

1. Jangan sekali-kali mengatakan semua agama sama dan benar.

2. Jangan sekali-kali memuji atau membela kesesatan agama di luar Islam.

3. Jangan masuk ke rumah ibadah agama lain untuk ikut kegiatan keagamaannya.

4. Jangan ikut merayakan Hari Raya agama lain, walau pun hanya sekedar mengucapkan selamat.

5. Jangan gelar Doa Bersama dengan Kafir, sehingga muslim mengaminkan Doa Kafir kepada Tuhannya.
  
B. Jangan campur aduk Syariah / Hukum, antara lain :

1. Jangan melakukan perkawinan Islam dengan Kafir.

2. Jangan ada saling mewarisi antara Muslim dan Kafir.

3. Jangan jadikan Kafir sebagai Pemimpin bagi umat Islam di negeri-negeri muslim.

4. Jika bermu'amalah dengan Kafir, maka jangan sekali-kali terlibat dengan Riba atau hal lain yang diharamkan dalam Syariat Islam.

5. Jangan sekali-kali membantu orang Kafir untuk menzholimi Muslim dengan alasan apa pun.

Dengan demikian, Toleransi dalam ajaran Islam ada batasan yang tidak boleh dilanggar, sehingga tidak kebablasan.

Ayo ... , kita bangun Toleransi yang Syar'i !

Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... !!!

http://m.youtube.com/watch?v=GvVhnVpNewc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar